SatuSehat Mobile menjadi platform kesehatan terintegrasi yang ringkas, praktis dan efisien. Platform yang dikembangkan untuk membangun massive clinical database ini diharapkan mampu menjadi personal health app bagi masyarakat Indonesia
Rutinitas harian Dewi Adhaningsih merawat ibunya yang sudah lansia, kini bisa lebih ringan, sejak ia memanfaatkan aplikasi SatuSehat yang
ia pasang di gawai milik ibunya.
Ia tak lagi kerepotan harus membawa berbagai berkas dan
catatan obat, saat membawa ibunya berobat rawat jalan di rumah sakit.
“Di aplikasi SatuSehat ini, semua riwayat rekam medis
tercatat lengkap, hasil pemeriksaan lab, informasi obat-obatan yang dikonsumsi
dan catatan dokter saat rawat jalan sebelumnya sudah tercatat semua di
SatuSehat. Jadi, ketika berobat ke rumah sakit, perawat klinik cukup mengakses
aplikasi SatuSehat ini,” tutur Dewi Adhaningsih.
Selain kemudahan dalam mendapatkan akses pelayanan
kesehatan yang lebih cepat, platform digital yang dikembangkan Kementerian Kesehatan ini juga terdapat
fitur informasi tentang obat-obatan, termasuk jenis obat-obatan yang dikonsumsi
oleh ibunya.
“Saya jadi tahu indikasi dan efek samping obat-obatan yang
dikonsumsi ibu, dengan begitu saya bisa lebih mudah mengetahui jika ada efek samping
ketika ibu mengonsumsi obatnya,” kata Dewi Adhaningsih lagi.
Tak hanya itu saja, melalui fitur Pengingat Minum Obat yang
ada di aplikasi SatuSehat ini, Dewi tak perlu lagi khawatir, jika ibunya lupa
minum obat,”karena saya tidak setiap waktu bersama ibu, jadi fitur pengingat
minum obat ini sangat membantu ibu untuk mengingatkannya agar segera minum obat”.
Dewi Adhaningsih berharap terobosan inovasi digital yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan ini terus mengembangkan
fiturnya, sehingga masyarakat makin mudah mengakses layanan kesehatan
melalui gawainya.
“Sejauh ini fitur-fitur di aplikasi SatuSehat sudah sangat membantu, tapi mudah-mudahan ke depan ada pengembangan dan penambahan fitur baru seperti layanan konsultasi kesehatan,” harap Dewi Adhaningsih lagi.
SatuSehat, Transformasi Sistem Layanan Kesehatan berbasis Teknologi
SatuSehat menjadi sebuah inovasi digital yang mengintegrasikan layanan kesehatan dalam satu aplikasi yang lebih praktis dan mudah di akses.
Aplikasi yang diluncurkan sejak bulan Juli 2022 ini, menjadi penghubung ekosistem data kesehatan antara masyarakat dan petugas kesehatan, sehingga efektif memangkas proses birokrasi pelayanan kesehatan.
Aplikasi yang juga hasil transformasi dari PeduliLindungi ini, sudah berstandar internasional dan telah tersertifikasi ISO/ICE 27001:2013 sebagai jaminan perlindungan keamanan data.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Tech Conference CNBC, akhir Agustus 2023 lalu menjelaskan, jika platform ini
menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses enam pilar transformasi sistem kesehatan, melalui transformasi teknologi kesehatan.
“Ketika saya ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri
Kesehatan, salah satu arahannya adalah melakukan transformasi sistem kesehatan
seluas-luasnya. Visi dari presiden ini yang kemudian kami implementasikan dengan melakukan enam pilar transformasi sistem kesehatan,” kata Budi Gunadi Sadikin.
Upaya transformasi teknologi kesehatan dalam bentuk satu
data melalui platform SatuSehat ini, lanjut Menkes Budi Gunadi Sadikin, karena
melihat selama ini manajemen data kesehatan di tiap rumah sakit berbeda-beda di
tiap jenjangnya.
“Melalui platform SatuSehat ini, kita ingin membuat sebuah standardisasi data medis, mulai dari tingkat apotik, laboratorium, puskesmas, klinik hingga rumah sakit,” terang Budi Gunadi Sadikin lagi.
SatuSehat dan Cita-cita Membangun Massive Clinical Database di Indonesia
Lebih jauh, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga ingin mewujudkan database klinis masyarakat Indonesia berbasis teknologi dengan memanfaatkan aplikasi SatuSehat ini.
“Kementerian Kesehatan sudah membuat regulasi satu data
kesehatan melalui platform SatuSehat ini. Jadi, semua layanan kesehatan dari
tingkat puskesmas hingga rumah sakit, apotik dan laboratorium harus berbasis
digital, yang standarnya sudah ditetapkan oleh kemenkes. Kemenkes juga sudah
membuat semacam dictionary yang menjadi acuan semua layanan kesehatan sehingga
semua layanan kesehatan memiliki standar yang seragam,” terang Budi
Gunadi Sadikin lagi.
Tujuan utama dari pengelolaan satu data kesehatan di
Indonesia ini, terang Menkes lagi, adalah untuk mewujudkan database klinis
masyarakat Indonesia (Massive Clinical Database).
“Saat ini Indonesia sudah punya database demografi yang dikelola oleh Kementerian Dalam Negeri, nah database demografi ini nanti yang akan disandingkan dengan database klinis. Dan, tahun depan kita juga berencana untuk membuat population genomic data, sehingga nanti Indonesia akan memiliki tiga big data yaitu; demografi, klinis dan genomic data untuk mempermudah proses analisa, dan ini yang sudah diterapkan oleh negara-negara maju”.
SatuSehat sebagai Pemenuhan Kebutuhan Personal Health App Masyarakat
Selain bertujuan untuk membangun database klinis di Indonesia, platform SatuSehat ini juga menjadi upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan personal health app masyarakat Indonesia.
“Kami ingin memastikan bahwa pemerintah selalu hadir dan
melayani khususnya dalam layanan kesehatan yang mudah di akses. Jika sebelumnya
aplikasi PeduliLindungi hanya untuk kebutuhan vaksin Covid-19, kemudian kita
konversi menjadi SatuSehat yang fiturnya lebih lengkap, seperti; resum medis,
mencari obat, mencari tenaga kesehatan, mencari lokasi rawat inap, pelayanan
kesehatan, diari kesehatan sampai pengingat untuk minum obat, jadi benar-benar
akan menjadi personal health assistant buat masyarakat,” papar Menkes
Budi Gunadi Sadikin.
Ke depan, Kemenkes juga akan mengembangkan interaksi dalam
platform SatuSehat, sehingga masyarakat sebagai pengguna bisa melakukan
penilaian terhadap kualitas pelayanan tenaga kesehatan maupun rumah sakitnya.
“Kita sedang mengupayakan agar masyarakat bisa memberikan penilaian secara langsung terhadap kualitas layanan tenaga kesehatan dan rumah sakitnya melalui mekanisme customer rate, sehingga masyarakat akan mengetahui secara langsung mana tenaga kesehatan yang berkualitas dan mana rumah sakit yang berkualitas,” jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin lagi.
Platform SatuSehat Akses Layanan Kesehatan dalam Genggaman
SatuSehat adalah platform layanan kesehatan yang memiliki berbagai fitur layanan kesehatan yang menyajikan berbagai data kesehatan melalui beberapa fitur, yakni; Resume Medis, Cari Obat, Cari Nakes, Cari Rawat Inap, Pelayanan Kesehatan, Vaksin dan Imunisasi, Diari Kesehatan, Hasil Tes Covid-19 dan Pengingat Minum Obat.
Platform Indonesia Health Services (IHS) ini dibuat untuk memudahkan
masyarakat mengakses layanan kesehatan secara mudah dan praktis melalui
gawainya.
Pengembangan layanan kesehatan berbasis digital ini menjadi
bagian tak terpisahkan dari enam pilar transformasi kesehatan yang terus digencarkan
oleh Kementerian Kesehatan sebagai upaya transformasi sistem kesehatan untuk
Indonesia yang lebih maju.
Sampai sejauh ini, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan
terhadap capaian enam pilar transformasi kesehatan khususnya transformasi
teknologi kesehatan menunjukkan tren peningkatan yang signifikan.
Dalam laporan capaian itu, platform SatuSehat sudah diunduh oleh sebanyak 104 juta pengguna dengan sebanyak 11.864 fasilitas layanan kesehatan yang telah terintegrasi dengan SatuSehat.
Portal SatuSehat untuk Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan
Selain untuk masyarakat, SatuSehat ini juga diperuntukkan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk mempermudah dalam mendapatkan layanan penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) yang berlaku seumur hidup, layanan penerbitan STR ini bisa di akses melalui portal satusehat.kemkes.go.id/sdmk.
Penerbitan STR melalui portal SatuSehat ini dilakukan untuk
mendorong proses perizinan yang lebih cepat, komprehensif dan transparan karena
efektif memangkas berbagai birokrasi yang berbelit.
Di portal SatuSehat ini juga, tenaga medis dan tenaga
kesehatan akan memperoleh berbagai informasi terkini mulai dari peluang karier,
pengembangan kompetensi hingga membangun komunitas bagi tenaga kesehatan sebagai
wadah berbagi pengetahuan. (Abitya Akbarsyah)