Bandar Lampung (Forum) – Dewi, salah satu kerabat dari alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah ASN di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung menyebut keponakannya itu dikeroyok.
Dewi menambahkan sampai saat ini, korban masih mengalami
sakit pada bagian dadanya hingga mengalami sesak napas akibat dugaan
penganiayaan tersebut.
"Kondisinya dada masih sakit, susah bernafas, sesak,
duduk juga susah dan sekarang belum bisa bicara untuk saat ini, kondisinya
masih buruk. Dada dia dihajar pakai tangan, di tonjok berkali-kali, bukan hanya
satu orang jadi bergilir dan mata dia juga sempat di tutup," ungkap Dewi.
Menurutnya, berdasarkan pengakuan dari korban, salah satu
terduga pelaku yang melakukan penganiayaan merupakan Kepala Bidang Pengadaan,
Mutasi dan Pemberhentian Pegawai di BKD Lampung berinisial DRZ.
"Yang menghajar terutama kepala bidang mutasi, itu yang
pertama memukul baru menyuruh anak buahnya, ada beberapa orang, pokoknya banyak
lebih dari dua orang," jelasnya.
Saat ditanya lebih jauh terkait penyebab keponakannya
tersebut dianiaya, ia belum mengetahui secara pasti.
"Penyebab penganiayaan dia juga tidak tahu, dia tidak
kenal dengan kabid itu, sedangkan keponakan saya juga baru lulus IPDN,"
bebernya.
Sementara itu, Edy Syahri paman korban berinisial F
mengungkapkan, pasca peristiwa yang dialami keponakannya tersebut, keluarga
langsung melapor ke Polresta Bandar Lampung.
"Iya keluarga telah melapor ke Polresta Bandar Lampung
pada Selasa (8/8) malam," jelasnya.
Seperti diberitakan, lima orang alumni Institut Pemerintahan
Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXX diduga dianiaya oleh oknum aparatur sipil
negara (ASN) yang berdinas di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung.
Peristiwa itu terjadi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung, pada Selasa (8/8) malam sekitar pukul 21.00 WIB. (FB-06)