Bandar Lampung (Forum) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) akan khusus merancang sistem pengelolaan sampah yang berasal dari hulu hingga hilir.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor Institut Teknologi
Sumatra (Itera) Prof. I Nyoman Pugeg
Aryantha. Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang fokus pada permasalahan
sampah.
"Ini adalah permasalahan yang real langsung kita
jalankan bukan hanya teori pelajaran di kelas kemudian mendiskusikan nya, saya
selaku pimpinan ingin itera merancang sistem pengelolaan sampah mulai dari hulu
sampai Hilir," katanya.
Bukan hanya pengelolaan sampah, Rektor melanjutkan pihaknya
juga sedang fokus terhadap pemanfaatan bagaimana pengelolaan sampah menjadi
menarik dan mendulang profit.
"Kita buat tim mulai dari sampah organik sampai non
organik, itu kita semua sudah pikirkan yang organik kita langsung jadikan input
makan untuk periksa sudah cukup populer di masyarakat jadi kita kita
menghasilkan produk protein yang nanti bisa digunakan untuk makan ternak makan
ikan dan lain sebagainya," ungkapnya.
"Termasuk di dunia kesehatan juga bisa dipakai karena
kulitnya itu bisa dimanfaatkan untuk magnetik dan lain-lain," lanjutnya.
Kemudian lanjut Rektor, an-organik juga dapat bernilai
ekonomi langsung dengan di recycle seperti minuman bisa langsung ke bank
sampah.
"Kemudian yang tidak bernilai ekonomis seperti kresek
sachet dan lain-lain itu kita hancurkan dalam ukuran yang kecil itu menjadi
produk-produk seperti batako," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua UI Green Metric Riri Fitri Sari
mengatakan, saat ini terdapat 126 kampus di Indonesia yang mengikuti UI Grand
Matrix dan di prediksi terus bertambah.
"Kampus yang mengikuti pemeringkan UI Grand Matrix, harus memperhatikan unsur lain diluar akademik. Harus lebih memperhatikan masalah sustainable kampus bukan hanya masalah akademik saja," pungkasnya. (FB-06)