Lampung Barat (Forum) - Belasan gajah liar yang sering melintasi kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat kini kembali memasuki permukiman warga setempat.
Pembina
Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS, Sugen Hari Kinaryo Adi, membenarkan hal
tersebut, bahwa kawanan gajah tersebut sudah empat hari menghantui warga Suoh
dan BNS, Lampung Barat.
“Jadi
kawanan gajah liar yang masuk ke permukiman warga Lampung Barat ini sudah 4
hari, 4 hari yang lalu itu mereka masuk ke Pekon (Desa) Sukamarga, Kecamatan
Suoh,” ujar Sugeng, Jumat (23/6).
“Lalu
sehabis dari Pekon Sukamarga, mereka kembali bergeser dan kembali masuk ke Way
Tuing Pekon Hantatai, Kecamatan BNS,” terusnya.
Dirinya
menjelaskan, setelah memasuki dua wilayah tersebut, kini kawanan gajah itu
bergeser ke arah pekon Negeri Ratu, kecamatan BNS, tetapi yang memasuki pekon
Gunung Ratu hanya ada 15 ekor gajah.
Untuk
diketahui, setidaknya terdapat sebanyak 18 ekor gajah liar saat ini yang telah
terdata sering memasuki pemukiman warga setempat.
“Untuk
gajah liar yang sisanya yaitu 3 ekor, saat ini mereka menetap di Pekon
Sukamarga tepatnya di Sukaraja, mereka misah dari kawanan gajah berjumlah 15
ekor yang saat ini sedang berada di sekitaran Pekon Gunung Ratu,” jelas Sugeng.
Sugeng yang
merupakan anggota DPRD Lampung Barat ini menuturkan, bahwa kawanan gajah ini
tak hanya memasuki permukiman tetapi sampai merusak rumah warga pekon Gunung
Ratu, setidaknya ada dua rumah warga yang dirusak oleh kawanan gajah liar pada
Rabu (21/6) malam.
“Karena
semalam itu tidak disangka-sangka mereka kembali masuk, awalnya kami
memperkirakan gajah tidak akan masuk ke permukiman,” kata dia.
“Namun
sekitar jam 8 malam rombongan gajah malah masuk kembali ke permukiman dan
merusak rumah warga yang bernama Hardi dan Kastam,” sambungnya.
Lebih
lanjut, Sugeng menyampaikan, bahwa setelah merusak rumah warga setempat, gajah
kembali bergeser serta merusak kembali lokasi wisata baru yang ada di dekat
Danau Asam.
Setelah
mendapatkan informasi kawanan gajah membuat kerusakan, Satgas Konflik Gajah
Suoh dan BNS langsung mengambil tindakan menggiring gajah liar tersebut.
“Semalam
begitu rombongan gajah datang, teman-teman satgas langsung siaga untuk
melakukan upaya penggiringan, tapi karena kondisi sudah malam waktu itu,
akhirnya gajah hanya berkutat di lokasi itu saja dan bermalam di situ. Jaraknya
sekitar 40 meter dari permukiman” ucap dia.
Hingga saat
ini Satgas masih bersiap siaga di sekitar lokasi keberadaan gajah agar dapat di
tahan sekaligus mendorong kawanan gajah dapat kembali ke hutan.
Sugeng
berharap agar kawanan gajah liar ini tidak merusak fasilitas warga yang lainnya
dan dapat kembali ke hutan habitat aslinya di hutan
“Masih kita tahan di lokasi dekat Pekon Gunung Ratu ini sekarang, dan tetap diupayakan terus agar bisa mendorong kembali satwa ini agar bisa masuk ke hutan,” pungkasnya. (Fbt-12)