Lambar (Forum) - Ribuan ekor ikan budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Ranau, Lumbok Seminung, Lampung Barat, mati, akibatnya petambak mengalami kerugian cukup besar.
Berdasarkan informasi, ada sekitar puluhan ton ikan mati mendadak akibat kandungan oksigen dalam air sangat rendah.
Menanggapi fenomena ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung telah turun ke lokasi untuk melakukan pengkajian termasuk mengambil sampel untuk mengetahui penyebab pasti matinya puluhan ribu ekor ikan tersebut.
"Kita lagi mengkaji, nanti hasilnya seperti apa akan kita sampaikan, kita kan baru turun ke lapangan, kita belum tau jumlah pasti ikan yang mati, karena sekarang ini kita lagi turun, nanti akan saya informasikan, saat ini kita sudah ambil sampelnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Liza Derni, Jumat (13/1).
Baca Juga: Polresta Bandar Lampung Ungkap Kasus Pembacokan di Telukbetung Utara
Liza menambahkan, terkait bantuan bagi petani keramba jaring apung (KJA) yang merugi akibat ikan mati, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat.
"Kita lihat dulu karena mereka itu wilayah di sana Kabupaten Lampung Barat, jadi Kabupaten Lampung Barat yang biasanya melakukan itu, kalau dari kita melakukan pembinaan, bagaimana supaya dari segi keamanan lingkungan kita perhatikan, jangan asal tebar ikan tapi tidak memperhatikan jumlah yang ditebar itu, jadi jarak antara keramba itu harus tau juga," ujarnya.
Menurutnya, matinya ikan yang terjadi di Danau Ranau, itu merupakan fenomena alam yang sebelumnya juga pernah terjadi.
"Itu fenomena alam, yang pasti kita akan ambil sampel dulu, nanti hasilnya kita kasih tahu." (FLB-14)