Bandar Lampung (Forum) - Badan Pengawas Pemilu Lampung ingin Pemilu 2024 bisa menjadi pemersatu bukan memisahkan masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua Bawaslu Lampung, Iskardo P. Panggar saat dialog publik secara langsung di ruang video conference Polda Lampung, Kamis (26/1).
Menurut Iskardo, sejak tahun 2014 sudah tampak sejumlah penyakit yang mengotori demokrasi Indonesia. Seperti, apa yang dibahas dalam dialog publik bertema menampik berita bohong, ujaran kebencian, politik identitas, polarisasi politik, dan sara pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Terima Amplop Rp 30 Juta, Nama KH Said Agil Siradj Disebut dalam Suap Unila
"Kalau kita lihat dari tahun 2014 sampai sekarang kita (di Indonesia) punya endemi demokrasi, salah satunya adalah ujaran kebencian, sara, politik identitas, dan lainnya," katanya, Kamis (26/1).
Dari penilaiannya tersebut, Iskardo turut memberikan sejumlah upaya pencegahan dalam menangkal gangguan dalam pesta demokrasi 2024 mendatang.
"Upaya pencegahan, salah satunya ini (dialog publik). Yang kedua, politik identitas salah satu yang kita gaungkan mengenai repost me-repost berita atau link, yang harusnya kita baca dan cari kebenarannya dahulu," terangnya.
Mantan ketua KPU Way Kanan 2008-2014 ini, menginginkan Pemilu 2024 kali ini tidak menyebabkan perpecahan antar masyarakat.
"Kita ingin pemilu ini bukan memisahkan, bukan membuat perpecahan, tapi menyatukan, harapannya mengakrabkan (masyarakat)". (FB-07)