Makassar (Forum) - Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin ditemukan tewas gantung diri di sebuah rumah kosong di Makassar, Senin (14/11) dini hari.
Dugaan sementara penyebab korban gantung diri karena terlalu banyak tugas kuliah yang menumpuk ditambah lagi aktivitas perkuliahan yang padat.
Saat ditemukan aparat kepolisian, korban gantung diri dengan menggunakan seutas kabel di bekas toilet rumah kosong.
Selain itu, korban juga menutup mulutnya dengan kain diduga agar tidak bersuara.
"Korban ditemukan tergantung di dalam kamar mandi rumah kosong, di belakang rumahnya menggunakan kabel hitam," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS.
Korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Dia (korban) mengeluh ke saya, tugas kuliahnya dan aktivitas kampusnya padat, walaupun sebenarnya tugas kuliah itu tetap dikerjakan," terang Wesly, salah seorang rekan korban.
Lebih lanjut Wesly juga memperkirakan selain tekanan tugas kuliah korban juga diketahui kerap mengeluh merasa tak enak badan dan hilang nafsu makan.
Seperti diketahui, Wesly menjadi orang pertama yang menemukan korban dalam keadaan gantung diri.
Ia mendatangi rumah korban karena korban seharian tak hadir dan tak muncul di kampus. Sehingga Wesly berinisiatif mendatangi rumah dan menemukan korban gantung diri di toilet di rumah kosong yang berada tepat di belakang rumah korban.
Baca Juga: Derita Mikrosepaly dan Hidrosefalus, Balita di Bandar Lampung Butuh Bantuan
"Kami sekampung, asal Toraja dan kuliah di Unhas. Tapi, kami beda fakultas. Saya jurusan Terapi Gigi, kalau korban jurusan Bahasa Mandarin," jelasnya.
Sementara itu, Humas Unhas Supratman Supa Athana mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi tentang mahasiswa mereka yang bunuh diri.
"Sementara didalami kasusnya oleh pihak Fakultas Ilmu Budaya Unhas," kata Supa.
Terkait dugaan motif mahasiswi ini bunuh diri diduga stres karena aktivitas kampus yang padat dan tugas menumpuk, Supa mengaku hal tersebut bukan akar masalah sehingga dia bunuh diri.
"Saya kira itu bukan akar masalahnya karena ada banyak mahasiswa tetapi mereka juga tidak stres. Jadi kami tetap masih dalami penyebab pastinya," jelas Supa. (dbk)