Way Kanan (Forum) - Satu keluarga yang terdiri dari ayah kandung, ibu tiri, kakak dan keponakan tewas dibunuh dan jasad para korban disembunyikan di septic tank sejak tahun 2021.
Aksi pembunuhan itu dilakukan pelaku EW sejak tahun 2021 di Kampung Margajaya, Kecamatan Negarabatin, Way Kanan.
Namun, selama ini tak ada yang mengetahui keberadaan para korban. Warga sekitar mengira mereka sedang meninggalkan rumah. Itu pun yang dijelaskan EW kepada masyarakat Kampung Marga Jaya.
Camat Negarabatin, A. Rozi menjelaskan bahwa Kepala Kampung Margajaya pernah menanyakan mengapa korban Zainudin (ayah kandung pelaku) tak pernah tampak di masjid.
"Sekitar bulan Oktober tahun 2021 Kepala Kampung Margajaya, M. Yani, heran karena ada jemaah masjid yang tidak biasanya tidak datang ke masjid untuk salat yaitu Zainudin," kata Rozi, Kamis (6/10).
Warga kemudian mendatangi rumah Zainudin dan bertemu dengan pelaku EW. Saat itu, pelaku menjelaskan bahwa bapak dan ibunya pergi merantau ke gunung.
"Tapi, setelah 1 bulan, kepala kampung dan warga merasa curiga karena pelaku EW ini sudah mulai menjual tanah milik bapaknya di kampung Margajaya," lanjut Rozi.
Alasan EW, ayahnya menjual tanah untuk membayar hutang. Sekitar 2 bulan kemudian, EW menjual lagi tanah lain milik ayahnya.
"Disaat itu, ternyata EW sudah membunuh ayahnya, ibu tirinya, kakak kandungnya, dan keponakannya (dibuang ke septic tank)," kata Rozi.
Selanjutnya, akhir tahun 2021, Juwanda adik tiri pelaku pulang dari merantau untuk bertemu ayah dan ibunya.
"Di rumah dia tanya, ibu dan bapaknya ke mana, oleh EW dijawab, pergi ke gunung, lalu akhirnya Juwanda dan EW pergi ke gunung," lanjutnya.
Namun, pencarian ke gunung itu nihil. Juwanda tidak mendapati keberadaan ibu dan bapaknya.
Sejak saat itu, EW dan Juwanda bertengkar terus. Bahkan, sampai didamaikan oleh Sekertaris Kampung Margajaya.
Belakangan Juwanda dikabarkan hilang hingga akhirnya pada bulan Oktober 2022, didapat pengakuan dari salah satu pelaku berinisial D yang juga anak kandung pelaku mengatakan kalau telah ikut dalam pembunuhan Juwanda.
"Anak dari EW ini mengaku telah membantu ayahnya membunuh Juwanda, dan benar jenazah Juwanda ditemukan sudah terkubur di kebun singkong," kata Rozi.
Begitupun akhirnya, terungkap keberadaan Zainudin, Siti Romlah, Wawan, dan anak perempuan berusia 5 tahun yang disembunyikan di septic tank belakang rumah korban.
Sementara itu, Kapolsek Negarabatin, Iptu Pariang Marganda, membenarkan bahwa kelima warga Kampung Margajaya menjadi korban pembunuhan.
Setelah mendapati informasi tersebut, Polsek Negarabatin bersama Polres Way Kanan melakukan pengejaran terhadap EW.
"Terduga pelaku berhasil diamankan, tadi malam di daerah Lampung Selatan," katanya.
Saat ini petugas masih menunggu Tim Inafis Polres Way Kanan dan Polda Lampung untuk evakuasi jenazah di septic tank yang telah di cor oleh pelaku.
"Kita juga cek di septic tank itu ternyata benar ada bagian tubuh manusia berbentuk tengkorak atau tulang, tapi pengangkatan jenazah dihentikan sementara, menunggu tim inafis Polda Lampung".
Motif Pembunuhan Satu Keluarga
Pasca ditangkapnya EW, terungkaplah motif pembunuhan yang dilakukan EW dan anak kandungnya.
Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachasena mengatakan, motif Erwin alias EW melakukan pembunuhan karena harta warisan.
"Tersangka ini ingin menguasai harta keluarganya sehingga nekat melakukan pembunuhan," kata Teddy.
Akhirnya, Erwin tega membunuh Zainudin (ayah kandung Erwin), Siti Romlah (ibu tiri Erwin), Wawan (kakak kandung Erwin), dan Zahra (keponakan Erwin atau anak dari Wawan).
Berlanjut, Erwin juga menghabisi nyawa Juwanda (adik tiri Erwin), karena seringkali bertengkar soal warisan.
"Dari pengakuan tersangka, motif dikarenakan EW ini sering bertengkar dengan korban (Juwanda) menyangkut masalah warisan," kata Teddy. (tim)